Awas, Penggunaan Gadget Berlebihan Berisiko Pada Saraf Kejepit Leher

Saraf Kejepit Leher Akibat Penggunaan Gadget Pentingnya Kesadaran dan Pencegahan - Lamina Pain and Spine Center

Di era digital saat ini, saraf kejepit leher kerap terjadi akibat postur tubuh yang salah saat menggunakan gadget. Kondisi ini seringkali terjadi akibat postur menunduk berjam-jam saat menatap layar ponsel atau laptop, yang pada akhirnya membebani tulang belakang leher. ​

Saraf kejepit leher sebaiknya jangan dibiarkan tanpa penanganan yang tepat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf yang lebih parah dan berisiko pada komplikasi seperti kelumpuhan hingga kematian.

Memahami Apa Itu Saraf Kejepit

Saraf kejepit adalah kondisi yang terjadi ketika ada tekanan pada saraf di tulang belakang, seperti leher oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, bantalan tulang, dan ligamen.

Bagian leher memiliki 7 ruas vertebra (C1-C7), dengan ruas C5-C6 dan C6-C7 paling rentan terkena saraf kejepit karena sering bergerak dan mengalami degenerasi akibat tekanan berulang.

Penggunaan gadget juga dapat mempercepat proses ini melalui “text neck syndrome“, di mana kepala sering menunduk sehingga menambah beban pada leher.

Kondisi ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga remaja dan anak muda yang menghabiskan lebih dari 2 jam sehari dengan gadget. Faktor lain seperti postur duduk condong ke depan dan kurang istirahat memperburuk tekanan pada otot dan ligamen pada leher.​

Penyebab Utama Saraf Kejepit Akibat Penggunaan Gadget

Penggunaan gadget berlebihan menciptakan siklus tekanan kronis pada leher. Saat menunduk, otot leher harus menahan beban kepala yang normalnya 4-5 kg menjadi 20-30 kg, menyebabkan mikro-trauma pada cakram intervertebra. Kebiasaan ini biasanya terjadi pada pekerja kantor, pelajar, dan gamer yang bermain online lebih dari waktu normal.

Faktor risiko meliputi:

  • Durasi panjang (>2 jam tanpa istirahat), yang mengurangi aliran darah ke otot leher dan memicu inflamasi.​
  • Posisi non-ergonomis, seperti duduk membungkuk atau memegang ponsel terlalu rendah.​
  • Kurang olahraga, membuat otot leher lemah dan rentan degenerasi.​
  • Usia muda dengan postur masih berkembang, plus kecanduan game yang memaksa gerakan repetitif.​

Gejala yang Perlu Diwaspadai

Gejala awal sering ringan tapi bisa memburuk jika diabaikan. Nyeri leher pegal menjalar ke bahu, tangan, dan punggung atas, disertai kesemutan atau mati rasa (parestesia). Pasien sering merasakan kaku leher sulit digerakkan, sakit kepala belakang, dan kelelahan otot setelah 1-2 jam pakai gadget.​

Gejala lanjutan mencakup:

  • Nyeri radiasi ke lengan (radikulopati), terutama ruas C6-C7.​
  • Kelemahan grip tangan atau sakit kepala kronis.​
  • Perubahan postur seperti bahu membungkuk atau “forward head posture”.​
  • Pada kasus parah, gangguan saraf serius seperti kehilangan kekuatan otot.​

Jika kesemutan bertahan lebih dari 2 minggu, ini merupakan sinyal darurat karena bisa menandakan kondisi saraf yang terjepit sudah parah.

Dampak Jangka Panjang Jika Tidak Ditangani

Tanpa intervensi, saraf kejepit leher akibat gadget bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen, skoliosis dini, maupun sindrom myofascial kronis. Remaja lebih berisiko karena prevalensi nyeri leher meningkat akibat game online. Selain itu, produktivitas akan menurun karena nyeri mengganggu konsentrasi, sementara pengobatan sering ditunda.

Dampak psikologis juga dapat terjadi seperti mengalami stres karena ketergantungan gadget yang sulit diputus.​

Cara Mencegah Saraf Kejepit Leher

Pencegahan fokus pada perubahan kebiasaan sederhana tapi konsisten. Atur gadget setinggi mata untuk hindari menunduk, dan ikuti aturan 20-20-20.

Aturan 20-20-20 adalah metode sederhana untuk mengurangi kelelahan mata akibat efek digital, setiap 20 menit alihkan pandangan dari layar ke objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.

Hal ini membantu mengendurkan otot mata yang tegang, mencegah mata kering akibat jarang berkedip, dan membuat mata lebih nyaman saat terus-menerus menatap gawai seperti komputer atau smartphone

Tips mencegah saraf kejepit leher:

  • Latih postur: dagu sejajar lantai, bahu rileks.​
  • Olahraga: senam leher (putar kepala pelan 10x) dan lakukan peregangan di bagian leher.
  • Batasi gadget kurang dari 2 jam/hari; dan istirahatkan mata sejenak dari gawai.
  • Ergonomi workstation: layar sejajar mata, keyboard rendah.​

Solusi Efektif Mengatasi Saraf Kejepit Leher dengan CESSYS Joimax

Penanganan saraf kejepit leher dengan CESSYS (Cervical Endoscopic Surgical System)Joimax di Rumah Sakit Lamina menawarkan solusi minimal invasif tanpa operasi, untuk hasil kesembuhan yang lebh optimal.

Prosedur ini dibagi menjadi CESSYS Dorsal (akses posterior dari belakang leher) dan CESSYS Ventral (akses anterior dari depan).

CESSYS memudahkan dokter untuk melihat kondisi saraf secara presisi melalui satu sayatan kecil, sehingga menghindari kerusakan jaringan lunak di sekitar sa

Keunggulan utamanya mencakup pemulihan super cepat—pasien sering bangun dan berjalan dalam hitungan jam, dengan tingkat keberhasilan hingga 95% berdasarkan kasus klinis di Lamina Pain and Spine Center, di mana nyeri hilang total hanya 45 menit pasca-tindakan pada banyak pasien.

Risiko komplikasi seperti infeksi atau perdarahan minim karena endoskopi high-definition memandu laser atau rongeur untuk membersihkan fragmen cakram yang menekan saraf C5-C7, sambil mempertahankan stabilitas tulang belakang; pasien biasanya pulang hari yang sama dengan collar neck sementara untuk postur optimal.

Dibandingkan bedah konvensional seperti anterior cervical discectomy fusion (ACDF) yang memerlukan rawat inap panjang dan rekonstruksi tulang, CESSYS terbukti lebih minim risiko. Hal inilah yang menjadikannya cocok untuk kasus akibat text neck dari gadget yang sering dialami pekerja muda atau pelajar di Indonesia.

Di Rumah Sakit Lamina, tim dokter kami telah berhasil menangani lebih dari 4000 tindakan Joimax untuk kasus saraf kejepit. Selain itu, kami juga memiliki layanan fisioterapi dan hydrotherapy dalam mendukung proses pemulihan pasien pasca tindakan.

Solusi ini tidak hanya efektif menyembuhkan nyeri leher kronis, kesemutan, dan kaku leher, tapi juga mengembalikan kualitas hidup pasien secara cepat, menjadikannya pilihan prioritas di era digital di mana saraf kejepit leher melonjak.

Segeralah berkonsultasi dengan dokter kami di Rumah Sakit Lamina dengan menghubungi nomor WhatsApp 0811-1443-599 untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

***

Sumber foto: Freepik

Facebook
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer