Repetitive Strain Injury: Penyebab Saraf Kejepit yang Harus Diwaspadai

repetitive strain injury - lamina pain and spine center

Apakah pergelangan tangan kamu terasa sakit dan kaku saat mengetik atau mengambil suatu benda? Hati-hati, bisa jadi ini tanda dari repetitive strain injury

Repetitive Strain Injury (RSI) atau cedera regangan berulang adalah kondisi yang semakin umum ditemukan, terutama di era digital.

Banyak orang tidak menyadari bahwa rutinitas sehari-hari seperti bermain gadget, mengetik di laptop, dan olahraga berat dapat menyebabkan stres berulang pada jaringan tubuh, memicu rasa sakit, dan mengganggu fungsi fisik. 

Lantas, apa itu repetitive strain injury dan apa penyebab utamanya? Simak penjelasan berikut.

Apa itu Repetitive Strain Injury (RSI)?

RSI adalah cedera pada otot, tendon, saraf, atau struktur pendukung lainnya yang disebabkan oleh gerakan berulang, tekanan berlebih, atau postur tubuh yang tidak ergonomis dalam waktu lama. 

Cedera ini sering terjadi di tempat kerja, terutama jika kamu sering menggunakan komputer atau melakukan gerakan monoton lainnya.

Penyebab Repetitive Strain Injury

RSI disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor, di antaranya:

  • Aktivitas atau gerakan yang dilakukan secara terus-menerus
  • Postur tubuh buruk, seperti saat duduk, berdiri, atau bekerja dengan posisi yang tidak ergonomis.
  • Tekanan statis yang berakibat pada ketegangan otot dalam waktu lama.
  • Paparan alat yang bergetar dalam waktu lama.
  • Durasi kerja berlebihan sehingga kurangnya waktu istirahat di tengah aktivitas yang berulang.

Gejala RSI yang Harus Diwaspadai

RSI sering berkembang secara perlahan. Berikut adalah gejala yang umum dialami:

  • Nyeri tumpul atau tajam di area tertentu.
  • Kaku atau sulit menggerakkan bagian tubuh tertentu.
  • Sensasi kesemutan atau mati rasa.
  • Kelemahan otot di area yang terdampak.
  • Pembengkakan atau inflamasi ringan pada sendi atau jaringan lunak.
Baca Juga:  Apa Itu Kortikosteroid? Ini Penjelasannya

Gejala-gejala ini dapat memburuk jika tidak ditangani, hingga mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup.

Bagian Tubuh Mana Saja yang Bisa Mengalami RSI?

RSI umumnya menyerang bagian tubuh yang sering digunakan dalam aktivitas berulang, seperti:

  • Tangan dan pergelangan tangan. Misalnya, pada pengetik atau pengguna mouse.
  • Lengan bawah, akibat aktivitas seperti mengetik atau bermain alat musik.
  • Bahu dan leher karena postur kerja yang salah.
  • Punggung bawah akibat tekanan statis dalam posisi duduk.
  • Lutut dan kaki, biasanya terjadi pada pekerja yang berdiri dalam waktu lama.

Apa Pengaruh RSI Terhadap Saraf?

RSI tidak hanya memengaruhi otot dan tendon, tetapi juga saraf. Dua risiko utama yang bisa timbul akibat kondisi ini adalah:

Risiko Tekanan Berlebih pada Saraf Bisa Memicu Nyeri Radikuler

Tekanan pada saraf akibat RSI dapat memicu nyeri radikuler, yaitu rasa nyeri yang menjalar ke sepanjang jalur saraf. Contohnya adalah nyeri lengan atau kaki yang disebabkan oleh saraf tulang belakang yang tertekan.

Risiko Terjadinya Saraf Kejepit Akibat RSI

RSI juga dapat menyebabkan saraf terjepit, seperti pada carpal tunnel syndrome. Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah kondisi yang terjadi ketika saraf median di pergelangan tangan mengalami tekanan.

Aktivitas Apa Saja yang Bisa Memicu Repetitive Strain Injury?

Beragam aktivitas yang melibatkan gerakan berulang atau tekanan konstan dapat memicu RSI, seperti:

  • Mengetik dalam waktu lama tanpa jeda.
  • Menggunakan peralatan kerja berat atau bergetar.
  • Bermain alat musik dengan teknik yang salah.
  • Berolahraga tanpa teknik yang benar.
  • Menggunakan perangkat elektronik seperti ponsel secara berlebihan.

Faktor Risiko Repetitive Strain Injury

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang terkena RSI meliputi:

  • Pekerjaan tertentu: Seperti pekerja kantoran, musisi, atau atlet.
  • Kurangnya kesadaran ergonomi: Penggunaan alat kerja tanpa memperhatikan posisi tubuh.
  • Faktor usia: Seiring bertambahnya usia, elastisitas jaringan tubuh menurun.
  • Kondisi kesehatan tertentu: Seperti diabetes atau obesitas.
Baca Juga:  Sakit Leher Belakang Berkepanjangan, Apa Penyebabnya?

Cara Mencegah RSI

Pencegahan RSI dapat dilakukan dengan mengadopsi kebiasaan sehat dalam aktivitas sehari-hari:

  1. Perbaiki postur tubuh. Hindari membungkuk atau menunduk terlalu sering saat bekerja, duduk, atau berdiri.
  2. Beristirahat secara berkala. Kamu bisa mengambil jeda setiap 30 menit saat bekerja.
  3. Gunakan alat bantu ergonomis, seperti kursi, meja, atau alas mouse yang dirancang khusus.
  4. Lakukan peregangan secara rutin untuk menjaga fleksibilitas otot dan sendi.
  5. Hindari aktivitas yang terlalu membebani area tubuh tertentu.

Bagaimana Mengobati RSI?

Jika RSI sudah terjadi, pengobatan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Istirahatkan bagian tubuh yang nyeri dan hindari aktivitas yang memicu gejala.
  • Lakukan fisioterapi yaitu dengan latihan peregangan dan penguatan otot 
  • Kompres dingin atau panas bagian yang sakit untuk mengurangi inflamasi dan nyeri.
  • Pengobatan medis, seperti penggunaan antiinflamasi nonsteroid (NSAID), injeksi kortikosteroid, radiofrekuensi ablasi dan tindakan minimal invasif lainnya.
  • Tindakan bedah biasanya dilakukan pada kasus berat dan tidak merespon terhadap terapi obat dan terapi minimal invasif lainnya.

Lamina Pain and Spine Center: Klinik Terpercaya Mengatasi Keluhan RSI

Lamina Pain and Spine Center adalah klinik yang menawarkan solusi komprehensif dalam penanganan repetitive strain injury.

Dengan tim dokter ahli dan fasilitas modern, klinik ini mampu mendiagnosis dan mengobati RSI secara efektif. 

Berbagai metode, mulai dari injeksi, radiofrekuensi ablasi, fisioterapi hingga intervensi bedah minimal invasif, tersedia untuk membantu Anda kembali beraktivitas tanpa rasa sakit.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kami jika Anda merasakan adanya gejala RSI. 

Anda bisa mengunjungi klinik kami yang berlokasi di Mampang dengan cabang yang tersebar di Cibubur, Kuningan, dan Pulomas.

Lamina juga menyediakan layanan telekonsultasi bagi Anda yang terkendala jarak untuk datang ke klinik. 

Silakan membuat janji konsultasi dengan dokter kami melalui Whatsapp ke nomor 0811-1443-599.

***

Feature photo from Freepik

Share via:
Facebook
Threads
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer