Awas, Ini Efek Saraf Kejepit di Leher yang Tidak Diobati!

efek saraf kejepit di leher - Lamina Pain and Spine Center

Saraf kejepit di leher, atau dalam istilah medis disebut radikulopati servikal, adalah kondisi yang sering diabaikan tetapi dapat berdampak serius jika tidak segera diobati. Pada gejala yang masih tergolong ringan, rasa nyerinya bisa ditangani dengan perawatan mandiri di rumah seperti minum obat pereda nyeri, istirahat cukup, maupun menghindari aktivitas berat. 

Namun, jika rasa nyerinya memburuk dan tak kunjung hilang maka harus segera ditangani dengan tindakan medis. Sebab, jika terlambat akan timbul risiko komplikasi yang lebih serius.

Bagaimana dampak dari saraf kejepit yang tidak diobati? Simak penjelasan berikut.

Memahami Apa Itu Saraf Kejepit di Leher

Saraf kejepit terjadi ketika ada tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot, maupun tendon. Faktor penyebabnya pun beragam, bahkan yang sering tidak disadari, postur tubuh yang buruk saat bekerja di depan laptop pun bisa memicu saraf kejepit di leher. 

Penyebab Saraf Kejepit di Leher

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan saraf kejepit di leher meliputi:

  • Trauma fisik atau kecelakaan yang menyebabkan cedera leher.
  • Degenerasi diskus tulang belakang yang terjadi seiring bertambahnya usia.
  • Postur tubuh yang salah bekerja seharian di depan laptop.
  • Kondisi medis lainnya seperti osteoarthritis atau radang sendi kronis. 

Gejala Saraf Kejepit di Leher

Pada umumnya, gejala saraf kejepit leher mencakup: 

  • Nyeri tajam atau tumpul yang dapat menjalar ke bahu, lengan, atau tangan.
  • Muncul sensasi kesemutan atau mati rasa di leher, bahu, atau lengan.
  • Penurunan kekuatan otot di lengan atau tangan sehingga terasa lemah saat menggerakkannya.
  • Kesulitan atau keterbatasan dalam menggerakkan leher karena munculnya rasa kaku di area leher dan sekitarnya.

Efek Jangka Panjang Saraf Kejepit yang Tidak Diobati

Jika saraf kejepit di leher tidak segera diobati, dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, antara lain:

  1. Nyeri yang awalnya ringan dapat menjadi kronis dan menetap, mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup.
  2. Tekanan yang terus-menerus pada saraf dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen. Kondisi ini bisa berakibat pada kehilangan fungsi saraf, seperti mati rasa atau kelemahan otot yang tidak bisa dipulihkan.
  3. Kerusakan saraf yang parah bisa menyebabkan masalah neurologis lebih lanjut, seperti hilangnya kontrol terhadap gerakan atau sensasi di bagian tubuh yang dipersarafi oleh saraf yang terjepit.
  4. Rasa sakit dan keterbatasan gerak dapat mengganggu pekerjaan, aktivitas sehari-hari, dan bahkan tidur, menyebabkan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.
  5. Nyeri kronis dan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dapat mempengaruhi kesehatan mental, meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Pengobatan Saraf Kejepit Leher

Untuk pengobatan saraf kejepit di leher yang belum terlalu parah dapat dilakukan dengan terapi obat anti nyeri, kompres dingin atau hangat, dan beristirahat yang cukup. Anda juga bisa menjalani fisioterapi untuk mengurangi nyeri, ketegangan, dan peradangan pada otot leher. 

Namun, jika gejala terus memburuk, maka penanganan medis diperlukan. Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter spesialis untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan diagnosis yang akurat. 

Salah satu metode pengobatan saraf kejepit leher yang efektif adalah dengan endoskopi CESSYS Joimax. CESSYS atau Cervical Endoscopic Surgical System adalah tindakan minimal invasif tanpa bedah terbuka yang lebih minim risiko. CESSYS dapat dilakukan dari bagian leher depan (anterior) maupun leher bagian belakang (posterior). 

Keunggulan CESSYS Joimax adalah minimal invasif, sayatan kecil sekitar 7 mm, risiko komplikasi pasca tindakan rendah, tidak merusak jaringan sekitar saraf, dan proses pemulihan lebih cepat. 

Saraf kejepit di leher adalah kondisi yang serius dan tidak boleh diabaikan. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan efek jangka panjang yang merugikan, termasuk kerusakan saraf permanen dan penurunan kualitas hidup.

Oleh karena itu, penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala saraf kejepit di leher. Pencegahan dan pengobatan dini dapat membantu menghindari komplikasi dan memastikan pemulihan yang optimal.

Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Klinik Lamina untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Kami juga menyediakan layanan telekonsultasi melalui video call dengan dokter bagi Anda yang terkendala jarak. Silahkan chat tim Lamina melalui nomor whatsapp 0811-1443-599.

***

Sumber foto: Freepik

Frequently Asked Question (FAQ):

  1. Apa yang terjadi jika saraf kejepit di leher tidak diobati?
  • Saraf yang terus terjepit dapat mengalami kerusakan permanen, menyebabkan mati rasa, kelemahan otot, dan hilangnya fungsi saraf yang tidak bisa pulih kembali.
  1. Apa dampak jangka panjang dari saraf kejepit leher yang tidak segera ditangani?
  • Nyeri bisa menjadi kronis, fungsi saraf terganggu permanen, dan dapat menyebabkan gangguan neurologis seperti kehilangan kontrol gerakan atau sensasi di bagian tubuh yang disarafi.
  1. Apakah saraf kejepit leher yang tidak diobati bisa mempengaruhi kualitas hidup?
  • Ya, kondisi ini dapat menimbulkan nyeri menetap, keterbatasan gerak, gangguan aktivitas sehari-hari, bahkan berdampak pada kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Facebook
WhatsApp
Artikel Terkait
Artikel Populer
Topik Populer