Pak Edy Dyuhriadi, seorang pria paruh baya, adalah salah satu pasien di Lamina yang membagikan kisah inspiratifnya tentang perjuangan melawan penyakit saraf kejepit.
Selama tujuh bulan, sejak Februari 2018, Pak Edy hidup dengan keluhan nyeri hebat di punggung bawah yang mengganggu aktivitas hariannya. Berbagai terapi dan tempat pengobatan pun telah ia coba, mulai dari daerah asalnya hingga ke Kalimantan Selatan, namun keluhannya bukannya membaik malah semakin parah.
Keluhan Nyeri Pak Edy yang Terus Memburuk
Sejak sakit saraf kejepit, Pak Edy merasakan nyeri seperti ditusuk dan menjalar sampai ke kaki. Ia pun sulit beraktivitas seperti berjalan, duduk, maupun berdiri lama.
Setelah melalui berbagai upaya, Pak Edy memutuskan untuk berkonsultasi ke Lamina Pain and Spine Center di Jakarta, yang dikenal sebagai pusat penanganan nyeri dan masalah tulang belakang dengan penggunaan teknologi mutakhir.
Di Lamina, ia bertemu dengan dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, seorang dokter spesialis bedah saraf yang berpengalaman menangani kasus saraf kejepit dengan pendekatan minimal invasif.
Pilihan Pengobatan: Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD)
Setelah pemeriksaan menyeluruh, dr. Mahdian memberikan diagnosis dan menyarankan Pak Edy untuk menjalani tindakan Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD).
Selain PLDD, Lamina juga menggunakan teknologi mutakhir lainnya, yaitu Joimax yang berasal dari Jerman. PLDD dan Joimax adalah dua prosedur yang lebih minimal invasif dan tanpa bedah terbuka.
PLDD adalah prosedur medis yang menggunakan energi laser untuk mengecilkan atau menciutkan bantalan tulang yang menonjol dan menekan saraf.
Prosedur ini dilakukan tanpa sayatan besar, hanya melalui jarum khusus berukuran kecil, sehingga risiko komplikasi dan waktu pemulihan menjadi jauh lebih singkat dibanding operasi konvensional.
Teknologi laser pada PLDD bekerja dengan cara menguapkan sebagian jaringan bantalan tulang yang menonjol, sehingga tekanan pada saraf berkurang dan nyeri pun mereda.
Waktu tindakan dengan PLDD biasanya lebih singkat dan pasien umumnya bisa pulang di hari yang sama tanpa perlu rawat inap. Keunggulan lain PLDD adalah minimnya risiko infeksi, perdarahan, serta tidak merusak struktur tulang belakang yang sehat.
Rasa Nyeri Hilang Setelah Tindakan PLDD
Setelah menjalani tindakan PLDD, Pak Edy merasakan perubahan yang sangat signifikan. “Alhamdulillah, sekarang rasa nyeri saya berangsur hilang dan saya bisa berjalan seperti biasa,” ungkap Pak Edy dengan penuh rasa syukur.
Keberhasilan ini bukan hanya soal hilangnya rasa sakit, tetapi juga kembalinya kualitas hidup. Pak Edy kini bisa kembali beraktivitas tanpa dibayangi rasa nyeri yang dulu selalu menghantui setiap geraknya.
Ia pun merasa sangat puas dengan pelayanan dan metode pengobatan di Lamina, yang menurutnya sangat profesional dan mengutamakan kenyamanan dan keamanan pasien.
Mengapa Banyak Pasien Memilih Lamina untuk Mengatasi Saraf Kejepit Mereka?
Kisah Pak Edy bukanlah satu-satunya. Klinik Lamina telah menjadi rujukan bagi ratusan pasien dengan masalah serupa, baik dari dalam maupun luar negeri. Banyak pasien memilih Lamina karena beberapa alasan berikut:
- Teknologi Mutakhir: Lamina menggunakan metode minimal invasif seperti PLDD dan endoskopi tulang belakang, Joimax yang terbukti efektif dan aman untuk mengatasi HNP tanpa operasi besar.
- Dokter Spesialis Berpengalaman: Ditangani langsung oleh dokter spesialis bedah saraf yang berpengalaman dan tersertifikasi, seperti dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS.
- Waktu Pemulihan Cepat: Pasien umumnya bisa pulang di hari yang sama dan kembali beraktivitas normal dalam waktu singkat, tanpa harus menjalani rawat inap lama atau pemulihan yang menyakitkan.
- Risiko Komplikasi Minimal: PLDD memiliki risiko komplikasi yang sangat rendah, tidak merusak jaringan sehat, dan meminimalkan kemungkinan kekambuhan.
- Pelayanan Ramah dan Profesional: Banyak pasien mengapresiasi keramahan dan perhatian tim medis Lamina, yang selalu mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pasien.
PLDD: Solusi Tepat Atasi Saraf Kejepit Tanpa Operasi
Kisah Pak Edy Dyuhriadi adalah bukti nyata bahwa teknologi medis modern seperti PLDD mampu memberikan harapan baru bagi penderita HNP atau saraf terjepit. Dengan prosedur yang minim risiko, waktu pemulihan cepat, dan hasil yang sangat memuaskan, Lamina semakin membuktikan diri sebagai pusat penanganan nyeri tulang belakang terbaik di Indonesia.
Bagi siapa pun yang tengah berjuang melawan nyeri saraf kejepit, kisah Pak Edy menjadi inspirasi bahwa kesembuhan bukanlah hal yang mustahil. Dengan memilih metode pengobatan yang tepat dan dokter yang berpengalaman, kualitas hidup bisa kembali diraih tanpa harus menjalani operasi besar yang penuh risiko.
Jika Anda atau keluarga mengalami keluhan serupa, konsultasikan segera ke Lamina dan temukan solusi terbaik untuk kembali hidup tanpa nyeri.
Anda bisa mengunjungi Klinik Lamina yang berlokasi di Warung Jati Barat dan memiliki cabang yang tersebar di Cibubur, Pulomas, dan Kuningan.
Untuk informasi lebih lanjut terkait keluhan dan jadwal konsultasi, silakan menghubungi Lamina melalui nomor Whatsapp 0811-1443-599.