Hindari 4 Jenis Pantangan Syaraf Kejepit Ini Agar Tidak Bertambah Parah

pantangan syaraf kejepit

Ada beberapa pantangan syaraf kejepit yang harus dihindari oleh penderitanya. Tahukah Anda apa itu syaraf kejepit? Syaraf kejepit atau HNP (herniated nucleus pulposus) merupakan suatu penyakit degeneratif yang sangat berbahaya. Menurut dr. Mahdian Nur. Nasution, Sp.BS, syaraf  kejepit merupakan suatu kondisi khususnya pada bagian tulang belakang di mana saraf pusat kita terjepit atau tertekan oleh tulang, ligamen, ataupun bantalan sendi di sekitarnya. Penyebabnya pun beragam, seperti adanya bantalan tulang yang menonjol, pembengkakan sendi, pergeseran tulang maupun penebalan ligamentum flavum karena faktor usia.

Apa Saja Gejalanya?

Gejala syaraf kejepit yang sering diabaikan

Selain berbagai penyebab yang telah dijelaskan sebelumnya, syaraf kejepit juga bisa terjadi akibat adanya cedera, arthritis, osteofit (bone spur), dan obesitas. Sinyal rasa sakit yang dikirim oleh syaraf yang terjepit dapat menimbulkan gejala yang berbeda pada tubuh. Gejalanya bisa berupa:

  • Kesemutan
  • Rasa terbakar
  • Kaku
  • Rasa nyeri
  • Kelemahan otot
  • Seperti tertusuk

Gejala-gejala tersebut bisa memburuk ketika Anda dalam posisi berbaring ataupun setelah bangun dari tidur.

Dr. Mahdian juga menjelaskan jika syaraf kejepit dapat terjadi di bagian leher, punggung, siku, pinggang hingga pergelangan tangan.

Syaraf kejepit juga dapat berisiko menimbulkan penyakit lainnya, seperti radang sendi di siku bagian luar, skiatika (nyeri menjalar di punggung bawah), dan carpal tunnel syndrome (gangguan nyeri pada tangan dan pergelangan tangan).

Pantangan Syaraf Kejepit

Melansir laman Better Health Alaska, ada beberapa pantangan aktivitas yang sebaiknya Anda tidak lakukan jika menderita syaraf kejepit, di antaranya:

  1. Mengangkat benda berat.

Mengangkat benda atau beban yang terlalu berat dapat menekan seluruh otot dan persendian pada tubuh. Posisi yang salah saat mengangkat juga dapat menyebabkan syaraf kejepit. Sehingga, syaraf kejepit membuat otot semakin melemah, sehingga Anda tetap harus menghindari kegiatan ini.

  • Melakukan olahraga high-impact
Baca Juga:  Spondylolisthesis Bisa Picu Sakit Pinggang Belakang yang Berkepanjangan

Hindari melakukan berbagai jenis olahraga high-impact agar mengurangi risiko terjadinya cedera yang dapat mengakibatkan syaraf kejepit. Jenis olahraga ini mencakup sepak bola, hockey, lari di tempat, squat jumps, ataupun lompat tali. Olahraga ini hanya akan menambah rasa nyeri di area tubuh yang terkena syaraf kejepit dan proses pemulihannya bisa menjadi lebih lama.

  • Latihan dengan intensitas tinggi

Latihan berintensitas tinggi seperti angkat beban, kickboxing, dan latihan lain yang biasanya Anda lakukan sebaiknya dihindari. Kegiatan ini sangat berbahaya bagi Anda yang sedang menderita syaraf kejepit. Jadi, mulailah untuk melakukan latihan dengan intensitas rendah dan jangan lupa untuk beristirahat ataupun melakukan peregangan di sela-sela latihan Anda.

  • Gerakan berulang

Jika Anda terus menerus melakukan gerakan yang berulang maka dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome (CTS). CTS merupakan nyeri di area tangan dan pergelangan tangan. Kondisi ini juga menjadi penyebab umum dari syaraf kejepit. Maka dari itu, sebaiknya hindari melakukan gerakan berulang yang dapat memberikan tekanan berlebih pada bagian syaraf tubuh Anda.

Bagaimana Cara Mencegah Syaraf Kejepit?

Untuk mencegah terkena syaraf kejepit, Anda bisa mulai dengan menjaga postur tubuh yang baik saat duduk ataupun ketika melakukan aktivitas lainnya. Cobalah untuk tidak berada dalam posisi yang sama atau melakukan gerakan yang sama dalam waktu yang cukup lama. Selalu lakukan kebiasaan-kebiasaan baik dalam aktivitas harian yang Anda lakukan untuk menghindari terjadinya tekanan berlebih pada syaraf.

Selain itu, selalu jaga kesehatan dan berat badan ideal serta lakukan olahraga low-impact, low-speed dan intensitas rendah. Anda sebaiknya menghindari obesitas dan tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Berbagai cara ini dapat meningkatkan stamina, kekuatan otot dan kesehatan sendi.

Baca Juga:  Tanpa Harus Operasi, Ini Cara Mudah Pengobatan Saraf Terjepit

Agar lebih aman, Anda bisa mulai melakukan peregangan ringan, latihan kekuatan otot, dan latihan kardio yang berbeda untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan memenuhi apa yang tubuh Anda butuhkan.

Pengobatan Syaraf Kejepit

Seiring berkembangnya teknologi canggih di bidang kedokteran, berbagai metode pengobatan modern mulai digunakan. Saat ini, klinik Lamina Pain and Spine Center menggunakan teknik pengobatan syaraf kejepit yang relatif cepat dan aman tanpa harus melakukan operasi konvensional.

Lamina Pain and Spine Center memiliki tim dokter spesialis bedah syaraf profesional dan berpengalaman yang menggunakan teknik endoskopi untuk mengatasi masalah nyeri dan tulang belakang lainnya. Teknik endoskopi di Lamina mencakup endoskopi Percutaneous Endoscopy Lumbar Discectomy (PELD), Percutaneous Endoscopy Cervical Discectomy (PECD), dan Percutaneous Stenoscopic Lumbar Decompression (PSLD),Laser PLDD, IPM dan RFA.

Metode pengobatan dengan teknologi mutakhir ini memiliki beberapa keunggulan yaitu menggunakan teknik minimally invasive, sayatan sekitar 7mm, waktu tindakan singkat, dan proses pemulihan yang relatif cepat.

Dengan menggunakan teknik yang aman, Anda tak perlu lagi khawatir jika harus menjalani operasi besar untuk mengobati syaraf kejepit. Di Lamina, tindakan endoskopi tidak harus menjalani rawat inap dan Anda bisa segera pulang serta beraktivitas kembali. Silakan berkonsultasi terlebih dahulu dengan para dokter di Lamina dan lakukan penanganan yang tepat untuk mengatasi masalah syaraf kejepit yang Anda alami.

Share via:
Artikel Terkait
Promo Terbaru
Artikel Populer
Topik Populer